Hubungan Antara Masyarakat Dan Pendidikan
Pendidikan adalah proses untuk
memberikan manusia berbagai macam situasi yang bertujuan memperdayakan diri. Berbagai
teori dan konsep pendidikan memberika arti yang berbeda tentang konsep
tersebut. Dalam definisi lain pendidikan adalah suatu proses yang terjadi untuk
memanusiakan manusia. Definisi ini tentu menjelaskan makna pendidikan scara
mendalam. Manusia sebagai salah satu makhluk dengan akal yang terkadang mereka
meninggalkan akalnya dalam berperilaku. Itulah kenapa kita membutuhkan
Pendidikan.
Masyarakat adalah kesatuan hidup
makhluk-makhluk manusia yang terikat oleh suatu sistem adat istiadat tertentu.
(Koentjaraningrat.). Sedangkan menurut (Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi)
masyarakat adalah tempat orang-orang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan.[1]
Menurut Soerjono Soekanto ada 4 (empat) unsur yang terdapat dalam
masyarakat, yaitu:
1.
Adanya
manusia yang hidup bersama, ( dua atau lebih );
2.
Mereka
bercampur untuk waktu yang cukup lama, yang menimbulkan sistem komunikasi dan
tata cara pergaulan lainnya;
3.
Memiliki
kesadaran sebagai satu kesatuan;
4.
Merupakan
sistem kehidupan bersama yang menimbulkan kebudayaan.[2]
Dalam sosiologi
masyarakat sebagai ruang lingkup pembahasan. Sehingga Sosiologi disebut juga
sebagai Ilmu Masyarakat atau ilmu yang membicarakan masyarakat. Masyarakat memiliki
peranan penting untuk menciptakan iklim pendidikan yang tepat. Kerjasama yang
baik antara instansi pendidikan dan masyarakat akan menjadi tonggak dasar
pengembangan pendidikan kearah yang lebih baik. Kerjasama ini dapat tercipta
apabila sekolah secara transparan mengulurkan tangan kepada masyarakat untuk
menciptakan iklim pendidikan yang baik seperti menghadiri rapat bersama, memberikan
sumbangan apabila dibutuhkan oleh sebuah instansi pendidikan dan lain
sebagainya. Sumbangan tidak hanya berupa materi, namun dapat juga berupa
tenaga. Seperti halnya ikut serta dalam gotong royong karena masyarakat
Indonesia termasuk tipe masyarakat yang kooperatif, dengan cirinya yang khas
yakni “gotong royong”. Kemudian membantu dalam membangun sarana dan prasarana
sekolah dsb.
Peran masyarakat
tidak selesai sampai disini. Dukungan yang baik dari masyarakat untuk
pendidikan akan menciptakan kepercayaan diri sebuah instansi pendidikan. Rasa nyaman,
tentram dan damai akan timbul dengan adanya dukungan yang baik dari masyarakat.
Didalam bukunya
Ary Irawan memaparkan bahwasannya Sekolah merupakan lembaga sosial yang
diterima oleh masyarakat (Sanctioned
Institution) selain perusahaan dan sebagainya.[3] Diterima
dalam hal ini adalah ketika masyarakat mampu menyadari betapa pentingnya
pendidikan sebagai upaya dalam pengembangan kesejahteraan masyarakat
kedepannya. Masyarakat mampu menyadari bahwasannya dengan pendidikan, segala penyakit
moral, kekurangan ekonomi serta religi dapat terobati dengan adanya pendidikan.
Hubungan yang terjalin antara masyarakat dan
lembaga pendidikan akan menimbulkan interaksi sosial, yakni interaksi yang
terjadi antara kelompok dengan kelompok.
Selain itu akan terjadi sebuah kontrol sosial yang dilakukan oleh
masyarakat terhadap tingkah laku suatu kelompok ( lembaga pendidikan ). Hasil yang
akan dicapai dengan adanya kontrol sosial yaitu:
a.
Terjaminnya
kelangsungan kehidupan kelompok ( lembaga pendidikan dan masyarakat )
b.
Terjadinya
integritas ( keterpaduan ) antara masyarakat dan lembaga pendidikan.[4]